Ticker

6/recent/ticker-posts

Kado Natal Untuk Juan


LABUHANBATU - Masih ingat dengan bocah pemulung berhati malaikat yang ikut berdonasi untuk biaya operasi balita tanpa anus dan usus di luar perut, Rahmad Anugrah. Dia Paskual Manuella Banjar Nahor Marbun, bocah tangguh ini patut kita beri rasa bangga. 

Juan adalah anak kedua dari pasangan 
Rinto Banjar Nahor Marbun dan Rosmala Simatupang, abangnya Juan bernama Jossy Parmana Banjar Nahor Marbun. Mereka tinggal menumpang di gubuk milik keluar kerabatnya di Lingkungan Aek Riung, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Rantau Selatan.

Mata pencarian keluarga miskin ini menjadi pemulung, mulai dari Juan, Jossy, sampai ayah dan ibunya. Rutinitas mereka dimulai dari tempat tinggalnya hingga ke sejumlah wilayah di Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu. Di waktu dan tempat berbeda, komunitas IEA Wilayah Rantau Prapat dipertemukan dengan Juan, pertama ketika Juan memulung tetapi masih sempat menyisihkan donasinya untuk Rahmad Anugrah. 

Pada kesempatan kedua, komunitas pengawal ambulan ini kembali dipertemukan saat Juan memulung di seputaran jalan wilayah Kecamatan Rantau Selatan. Nah, di pertemuan ketiga, IEA Wilayah Rantau Prapat dan Rumah Peduli Labuhanbatu menyambangi kediaman orangtua Juan, Rabu (24/12/2019). 

Saat tim ini bertemu dengan keluarga kurang beruntung ini karena tak pernah mendapatkan bantuan pemerintah baik daerah dan pusat. Ayah dari Juan sempat menaruh rasa was-was. Ia mengira anaknya sedang ada masalah dengan pihak lain ketika memulung. Dari penjelasan tim, ayah Juan akhirnya menghela nafas panjang pertanda anaknya dalam kondisi baik-baik saja dan rasa khawatir itu tertipis dengan sendirinya. 

Rumah Peduli Labuhanbatu datang untuk meringankan beban Juan yang harus menunggak biaya seragam olahraga di SMPN 2 Rantau Selatan. "Saya pikir anak saya ada masalah dengan bapak-bapak. Syukurlah semua terjawab dengan baik karena anak saya setahu saya tak pernah berbuat masalah," ucap Rinto mengawali perbincangan. 

Rumah Peduli Labuhanbatu sedikit meringankan masalah Juan dengan memberikan donasi. Meski nilainya tak seberapa, tetapi bisa meringankan beban mereka. "Terima kasih Rumah Peduli Labuhanbatu telah membantu saya. Ini kado natal yang indah buat saya karena bantuan bapak-bapak saya bisa menebus seragam olahraga di sekolah," sebut Juan polos penuh bahagia. 

Namun, masalah tak berhenti sampai disitu. Abang Juan, Jossy pun harus menelan pil pahit dimasa libur sekolah karena tak bisa melihat hasil raportnya. Raport Jossy tertahan sementara karena belum menyelesaikan tunggakan uang sekolah sebesar Rp380 ribu di SMK Yapim Rantau Prapat. 

Tak ada harta berharga di rumah mereka kecuali hewan ternak milik orang lain yang mereka rawat dengan perjanjian kelak ternak itu melahirkan maka anakan dibagi oleh pemiliknya.  Keluarga miskin inipun tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat atau pemerintah pusat, seperti KIS dan PKH serta lainnya. 

Jika sakit, mereka hanya mengandalkan obat warung itupun jika memiliki uang. Apabila tak memiliki uang sama sekali untuk beli obat. Rasa sakit terpaksa ditahan sampai sembuh dengan sendirinya meski rutinitas memulung tetap berlanjut. "Saya menajdi warga di kelurahan ini sejak tahun 2003. Belum pernah sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah," sebut Rinto Banjar Nahor Marbun dan istri, Rosmala Simatupang, Rabu (24/12/2019). 

Keluarga kecil ini tinggal di seputaran PT Hocklie Sigambal. Keseharian mereka semuanya memulung termasuk Juan, anak keduanya dan sang abang. "Tidak cuma mulung. Semua saya kerjakan sepanjang bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Terkadang saya merasa berdosa kepada anak dan istri karena mereka terpaksa harus ikut banting tulang memulung," lirih Rinto dengan mata berkaca-kaca. 

Rinto hanya berharap kiranya pemerintah berlaku adil agar beban hidupnya sedikit ringan. "Yang lain pada dapat bantuan KIS, PKH, beras. Kami sekalipun belum pernah. Mohonlah kami didata supaya kami bisa mendapatkan manfaat bantuan itu. Jangankan buat urus dan bayar iuran BPJS, buat makan saja saya harus dibantu anak kami memulung," ucapnya. 

Bagi warga lain yang ingin meringankan beban keluarga miskin ini. Kami hanya bisa menyampaikan informasi berharga ini. Setidaknya, melalui keringan hati para pendonasi lainnya, Jossy bisa mendapatkan dan melihat hasil raport semester kali ini.


Penulis: Najib Gunawan.
Editor: Toni Octora.